5 Kebahagiaan Sederhana

Day 27


Bahagia ya?
Definisi rumit yang dapat berubah makna pada setiap orang yang merasai-nya (atau dengan kata lain relatif begitu).
Seseorang memiliki cara, pandangan atau 'standar'nya tersendiri mengartikan kata 'bahagia'.

Berlebih harta, belum tentu bahagia. Memiliki banyak lingkaran pertemanan, belum tentu bahagia. Memiliki pangkat, jabatan sekali pun, belum tentu bahagia.


'bahagia itu kita yang ciptakan'
Rasanya memang bukan hanya sekedar jargon semata.

Tidak menanamkan ekspektasi berlebihan agar tidak "kecewa" (arti jamak yang menggambarkan suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan-nya), misalnya.
Atau,
Tidak membandingkan keadaan atau pencapaian hidup yang kita miliki dengan seseorang yang lain.
"segala sesuatu dalam hidup terjadi sesuai 'waktu' kita, jam kita. Jangan menjadi terlambat atau terburu-buru hanya karena ingin sesuai dengan 'waktu' orang lain" - Kata salah seorang teman.


Sebenarnya bagi saya pribadi tidak sulit bikin saya bahagia, cukup dengan tidak nge-spam di IG saya.
lhoh?
(ini sih slogan-nya Mbak Raisa. Hahaha)

Ndak, ndak.. menurut saya, saya adalah salah satu orang yang cukup mudah untuk 'dibuat' merasa bahagia. Dengar lelucon receh saja kadang bisa membuat saya terkekeh tidak berhenti. 😅



Berkumpul dengan keluarga

Berbagi cerita, bertukar pikiran, bermain dengan kemenakan yang lucu sekaligus membuat darah tinggi, meributkan hal yang remeh-temeh (dan masih banyak lagi.)
Hal-hal sepintas yang terdengar sederhana sekali ya? tapi menjadi hal yang kadang luput ke-istimewa-an dan syukur atas keberadaannya.

Kadang kita sibuk mencari atau melakukan apa saja hal yang 'sekiranya' bisa membuat kita merasa bahagia. Padahal bahagia itu begitu dekat dan sederhana, sesederhana berkumpul dengan keluarga, misalnya.




Me-Time (Seharian)

Sejenak saya perlu untuk melepaskan segala hal yang bersifat rutinitas yang melekat dan seringkali membuat saya jenuh. (gak sejenak deng, saya sih sebenarnya pingin dua minggu begitu untuk Me-time baru saya bisa benar-benar merasakan bahagia. #Maksa)

Meski manusia itu katanya adalah makhluk sosial, tapi ada satu saat saya (atau kita?) membutuhkan waktu untuk benar-benar sendiri, bebas untuk melakukan hal-hal apapun yang di suka tanpa harus mengikuti bisikan kanan dan kiri, melepas predikat sebagai hamba dunia (ceileh).

dengan harapan, setelah me-recharge diri dengan 'kesendirian' yaa bisa menjadi lebih calm dan ber-bahagia begitu untuk menghadapi tempaan hidup berikutnya.




Ndengerin kisah atau jalan hidup seseorang

Selain senang menceritakan hidup saya pribadi tanpa batasan. hehehe
saya juga senang untuk mendengarkan kisah atau jalan hidup seseorang, meski didalamnya tidak hanya berisi hal-hal yang menyenangkan saja.

Intinya, saya jadi banyak belajar untuk memahami.
Jalan hidup apa yang seseorang lalui hingga membentuk pribadi mereka yang seperti itu.
atau hal apa yang melandasi seseorang untuk berbuat A, B, C dst, misalnya.

Salah satu langkah atau upaya yang sedang dan sangat saya usahakan, agar tidak mudah untuk menilai seseorang, supaya saya bisa mengurangi ke-negative thinking-an ini, supaya bisa terus berbahagia. (supaya, supaya.)



Liat-liat Buku.

Kembali pada saya yang cuma seneng buat beli buku, tapi bacanya jarang-jarang atau malah gak pernah.
Jadi ketika datang ke toko buku atau bazar rasanya punya kebahagiaan tersendiri begitu biarpun seringnya gak beli apapun dan cuma lihat-lihat doang.

dulu bahkan saya punya agenda berjudul "malam minggu bersama toko buku" karena hampir setiap sabtu sepulang kerja, saya selalu menyempatkan mampir ke toko buku langganan cuma untuk lihat mas-mas penjaga toko yang ganteng buku keluaran terbaru.

Sekarang? sekarang saya sudah jarang liat-liat buku, sebulan sekali juga enggak kayaknya. Hehehe.


Piknik.

kalau ini sepertinya bukan termasuk ranah sederhana ya,
tapi karena perasaan bahagia dampak dari Piknik itu sangat besar artinya bagi saya (halah) makanya saya terus melakukan pemborosan kata dengan menggaris bawahi dan menyebutkan kata 'piknik' secara berulang-ulang sampai yang baca (kalo ada) bosan.

Bahkan piknik menjadi salah satu dari beberapa tips absurd hidup sehat ala-ala saya. 
 
"Piknik itu salah satu cara untuk dapat mensyukuri nikmat Tuhan atas berbagai kesempatan untuk dapat mengamini keindahan ciptaan-Nya.
Piknik juga salah satu cara untuk melepaskan beban dalam rutinitas kerja yang itu-itu saja."








Komentar